Kamis, 23 Juli 2015

GENETIKA


Hukum ketiga Mendel hukum ketiga mendel mengenai alel dominan, alel resesif selalu akan tertutupi oleh alel dominan. hal ini menunjukkan adanya fenomena pada F1 terdapat dua alel gen yang berbeda yang terdapat pada satu individu, alel gen yang berbeda ini memiliki sifat yang sama namun memiliki perbedaan ekspresi dimana alel gen yang terekspresi disebut sebagai "dominan" sedangkan alel gen yang tak terekspresi disebut sebagai resesif. hal ini yang mengakibatkan adanya perbedaan fenotipe pada individu. dominan secara fenotipe berarti memiliki kecendrungan terekspresinya alel gen satu induk tertentu untuk sifat yang sama.

Ilustrasi :

  • Dalam persilangan sapi berwarna coklat bertanduk pendek (CCtt); dengan sapi putih bertanduk panjang (ccTT) didapatkan F1 sapi coklat bertanduk panjang (CcTt) dalam hal ini dapat diperhatikan bahwa pada F1 diperoleh notasi mendel CcTt dimana warna coklat pada sapi dominan terhadap warna putih dan tanduk panjang lebih dominan dibandingkan tanduk pendek.

Hukum Kedua Mendel

GENETIKA


Hukum kedua mendel dalam hukum kedua mendel membicarakan tentang asortasi bebas (Independent Assortement) dalam hukum mendel ini menjelaskan bagaimana suatu gen yang bertanggung jawab pada suatu sifat dapat berpisah secara bebas selama proses pembentukkan gamet. sebagai penjelasan selama pembentukkan sel gamet terjadi proses meosis yang mengakibatkan setiap sel gamet memiliki kromosom yang bersifat haploid berbeda dengan sel autosomal. dalam prose ini gen-gen yang menyandikan sifat tertentu yang terwariskan, terseleksi secara bebas pada setiap sel gamet. secara nyata alel gen tertentu yang memiliki sifat penurunan akan mengalami proses pembagian secara bebas pada satu individu, secara umum alel gen tersebut memiliki beberapa sifat yang diturunkan. hal ini akan tampak jelas pada individu yang mmemiliki lebih dari satu sifat yang dapat diturunkan.

Ilustrasi  :
  • Pada suatu pesilangan didapatkan dua jenis indukan sapi dengan ciri-ciri sapi jantan berwarna coklat, dan bertanduk pendek, sedangkan untuk sapi betina berwarna putih dan bertanduk panjang. maka bagaimana kemungkinan dari F1, dan F2
     Sapi jantan : Berwarna Coklat CC, Bertanduk pendek tt
     Sapi betina : berwarna putih cc, bertanduk panjang TT


Ct
Ct
cT
CtcT
CtcT
cT
CtcT
CtcT

    Untuk kemungkinan F1 100% sapi berwarna Coklat, bertanduk panjang (CcTt), Untuk F2 maka       
    didapatkan:

F2
CT
Ct
cT
ct
CT
CTCT
CtCT
cTCT
ctCT
Ct
CTCt
CtCt
CtcT
Ctct
cT
CTcT
cTCt
cTcT
cTct
ct
CTct
Ctct
ctcT
ctct

 





   Untuk Kemungkinan F2 9/16 sapi berwarna coklat bertanduk panjang(CcTt), 3/16 sapi berwarna coklat      bertanduk pendek (CCtt), 3/16 sapi berwarna putih bertanduk panjang (ccTT),  1/16 sapi putih bertanduk    pendek (cctt).

Rabu, 22 Juli 2015

Genetika

Genetika


Genetika adalah suatu kata serapan dari bahasa Belandagenetica, adaptasi dari bahasa Inggris genetics, adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme. Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906. pada awalnya pembelajaran mengenai genetika modern diawali oleh penemuan besar yang dilakukan oleh Gregor Johann Mendel, beliau melakukan eksperimen dengan mengguakan kacang dengan jenis Pisum sativum, didalam ekperimennya diperhatikan beberapa hal mendasar yang terdapat dalam setiap tanaman kacang tersebut seperti bentuk biji, bentuk bunga, warna biji, warna bunga, letak bunga, serta tinggi tanaman. untuk menuliskan perbedaan sifat yang tampak (fenotipe) pada setiap tanaman, maka digunakan huruf kapital untuk sifat dominan dan huruf latin yang dituliskan lebih kecil untuk yang bersifat resesif, sebagai ilustrasi jika untuk individu tanaman dengan bunga besar, biji kecil dapat dinotasikan sebagai BBcc sedangkan individu tanaman lain yang akan disilangkan bunga besar, biji kecil dapat dinotasikan dengan notasi yang sama. Notasi ini juga yang digunakan sebagai penanda genetik yang diperkenalkan oleh Gregor Johann Mendel. Selanjutnya notasi ini digunakan dalam perhitungan menentukan kemungkinan terjadinya individu tanaman baru yang terbentuk dari persilangan dua individu tanaman tersebut. Secara tabulasi kemungkinan dari individu baru tersebut dapat dituliskan sebagai.



Bc
Bc
Bc
BcBc
BcBc
Bc
BcBc
BcBc


dari tabel diatas dapat diperhatikan bahwa terdapat kemungkinan seluruh keturunan pertama F1 adalah BBcc dari persilangan dengan individu BBcc dengan fenotipe bunga besar biji kecil. Hal ini berlaku jika secara genetik terdapat alel yang seluruhnya dominan untuk bunga besar namun secara genetik keadaan bunga besar dalam satu individu dapat juga diakibatkan oleh keadaan Bb atau adanya satu gen resesif terpadat didalamnya  ini merupakan fokus utama pada hukum satu mendel.

Hukum satu mendel hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya, Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
  1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya.     Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf latin, misalnya bb, dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya BB).
  2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari orang tua jantan (misalnya Bb) dan satu dari tetua betina (misalnya Cc).
  3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Cb dan cB), alel dominan (C atau B) akan selalu terekspresikan nampak secara visual dari luar (fenotipe). Alel resesif (b atau c) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.

Ilustrasi :

  • Suatu tanaman dengan fenotipe bunga besar, berbiji besar bisa di notasikan sebagai (BBCC) (ingat bahwa pada tanaman sel gamet terletak pada satu bunga jika tumbuhan bersifat berumah satu serbuk sari ( alat kelamin jantan ) dan kepala putik ( alat kelamin betina)) maka gamet yang terbentuk adalah Bc; Bc.
  • Suatu tanaman dengan fenotipe yang sama seperti ilustrasi a mungkin juga disusun oleh notasi genetik BbcC sehingga kemungkinan gamet yang terbentuk adalah Bc ; BC ; bC : bc